Tidak semua dari kita beruntung mendapatkan pendidikan kesehatan dan seks yang gratis di sekolah. Namun, bagi kalian yang menerimanya, apakah kalian benar-benar telah memperhatikan isi kelas yang membahas anatomi organ reproduksi yang mungkin dianggap membosankan? Jika kalian tidak melakukannya, kami tidak menghakimi, jangan khawatir. Meskipun begitu, kehadiran kalian di artikel ini menunjukkan bahwa kalian ingin belajar lebih mendalam tentang kompleksitas dari organ reproduksi wanita.
Secara mendasar, organ reproduksi wanita terdiri dari dua bagian: bagian eksternal (yang dapat kamu lihat) dan bagian internal (yang berada di dalam tubuh). Mari kita cocokkan istilah-istilah yang ada dengan bagian-bagiannya.

Ayo kita mulai dengan genitalia eksternal, yang sering disebut vulva. Vulva adalah bagian “daging” yang memiliki bentuk unik dan berfungsi sebagai lapisan terluar dari bukaan vagina. Vulva terdiri dari beberapa komponen: klitoris, preputium klitoris, labia minor, labia majora, bukaan uretra, dan bukaan vagina. Penting untuk dicatat bahwa vulva tidak sama dengan vagina, tetapi lebih tepatnya adalah area di mana bukaan vagina berada.
Jika kita melihat gambaran yang lebih luas, vagina terletak di dalam dan di luar tubuh. Bagian luar vagina adalah bukaan vagina, yang berada di dalam vulva, sementara bagian dalamnya adalah saluran vagina. Saluran vagina adalah tabung otot yang berfungsi sebagai jalur bagi penis selama penetrasi, memberikan jalur bagi darah menstruasi untuk keluar, dan juga sebagai jalur kelahiran bayi. Secara umum, vagina yang tidak terangsang memiliki kedalaman sekitar 8,9 cm.
Seringkali, orang-orang tertukar antara vulva dan vagina karena lokasinya yang berdekatan dan namanya yang mirip. Di sisi lain, rahim lebih mudah untuk dibedakan dari kedua bagian sebelumnya. Meskipun begitu, banyak orang masih belum mengerti tampilannya dan sering kali keliru mengartikannya sebagai organ reproduksi lain yang terhubung dengan rahim.

Rahim adalah organ reproduksi di mana wanita mengandung bayi. Ketika ovulasi terjadi, sel telur akan dilepaskan oleh ovarium, bergerak melalui tuba falopi, dan kemudian menempel di rahim. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan berkembang menjadi janin. Jika tidak, baik sel telur yang tidak dibuahi maupun lapisan rahim akan luruh selama menstruasi.
—
Kami berharap ini dapat membantu memperluas pengetahuan Anda atau memberikan penjelasan yang lebih jelas kepada wanita muda di sekitar Anda yang perlu memahami tubuh mereka. Jika ini terjadi, kami merekomendasikan untuk memeriksa First Period Kit kami!
First Period Kit didesain untuk gadis-gadis yang baru saja mengalami menstruasi pertama, atau untuk pengasuh yang ingin memberikannya sebagai hadiah suportif kepada gadis-gadis mereka. Dalam kit ini, Anda akan menerima celana dalam menstruasi MOOVE, buklet First Period Guide untuk membimbing pengalaman baru ini dengan percaya diri, serta gelang dan stiker lucu beserta sepotong cokelat untuk meningkatkan mood mereka ;)